Minggu, 05 Mei 2019

Konsep Dasar Informasi Dan Sistem Informasi

MAKALAH
KONSEP DASAR INFORMASI DAN SISTEM INFORMASI
Di Ajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
IT, SIM, dan Komunikasi Pendidikan
yang dibina oleh M. Yazid Mubarok, S.Pd.I, M.Pd.I
 


s






Oleh :
                                      Asa Rindani                  (201691200056)
                                      Faidatul Hikmah           (201691200066)
                                      Hikmatussholihah         (201691200069)
                                      Mufid Nurdiawati        (201691200080)


MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM
AT-TAQWA DONDOWOSO

MARET 2018









KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana.Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca.
Harapan kami semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, sehingga kami dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.
Makalah ini kami akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang kami miliki sangat kurang.Oleh kerena itu saya harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.














 

DAFTAR ISI

Kata Pengantar ..............................................................................................         i
Daftar Isi................................................................................................................. ii
BAB I
PENDAHULUAN .........................................................................................         1
     A.   Latar Belakang ............................................................................................ 1
     B.   Rumusan Masalah ....................................................................................... 1
     C.   Tujuan .......................................................................................................... 1
BAB II
PEMBAHASAN ................................................................................................... 2
A.      Konsep dasar informasi dan sistem informasi ............................................. 2
B.       Manfaat informasi dan sistem informasi dalam organisasi dan pembelajaran     11
BAB III
PENUTUP ........................................................................................................... 14
     A.  Kesimpulan ................................................................................................. 14

Daftar Pustaka .................................................................................................... 15






BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Informasi dapat diibaratkan sebagai darah yang mengalir di dalam tubuh manusia, seperti halnya informasi di dalam sebuah perusahaan yang sangat penting untuk mendukung kelangsungan perkembangannya, sehingga terdapat alasan bahwa informasi sangat dibutuhkan bagi sebuah perusahaan. Akibat bila kurang mendapatkan informasi, dalam waktu tertentu perusahaan  akan mengalami ketidakmampuan mengontrol sumber daya, sehingga dalam  mengambil keputusan-keputusan strategis sangat terganggu, yang pada akhirnya akan mengalami kekalahan dalam bersaing dengan lingkungan pesaingnya. Disamping itu, sistem informasi yang dimiliki seringkali tidak dapat bekerja dengan baik. Masalah utamanya adalah bahwa sistem informasi tersebut terlalu banyak informasi yang tidak bermanfaat atau berarti (sistem terlalu banyak data). Memahami konsep dasar informasi adalah sangat penting  dalam mendesain sebuah sistem informasi yang efektif. Menyiapkan langkah atau metode dalam menyediakan informasi yang berkualitas adalah tujuan dalam mendesain sistem baru.
B.     Rumusan Masalah
1.      Apa definisi dari konsep dasar informasi dan sistem informasi ?
2.      Apa manfaat informasi dan sistem informasi dalam organisasi dan pembelajaran ?
C.    Tujuan Penulisan
1.      Untuk mengetahui dari konsep dasar informasi dan sistem informasi
2.      Untuk mengetahui manfaat informasi dan sistem informasi dalam organisasi dan pembelajaran


BAB II
PEMBAHASAN
A.    Konsep Dasar Informasi Dan Sistem Informasi
1.      Data
Informasi berasal dari data. Oleh karena itu, sebelum memahami informasi kita perlu tau arti data. Data merupakan bentuk jamak dari datum, yang berarti “kenyataan, catatan”. Menurut Gordon B Davis : data The Raw Material For Information, Is defined as groups of non randon symbols wich represent quantipies, action, things, etc. data is formet from carakter. These may be alphabetic, numeric, or special symbols such as*, $ and I. data is organized for processing purpose into data structures, file structures and data bases.
Data merupakan sumber informasi yang menggambarkan suatu kejadian (kumpulan fakta).
Data adalah fakta atau apapun yang dapat digunakan sebagai input dalam menghasilkan informasi. Data bisa berupa bahan untuk diskusi, pengambilan keputusan, perhitungan, atau pengukuran. Saat ini data tidak harus selalu dalm bentuk kumpulan huruf-huruf dalam bentuk kata atau kalimat, namun bisa juga dalam bentuk gambar diam dan bergerak, suara, baik dalam bentuk dua atau tiga dimensi. Bahkan sekarang mulai banyak berkembang data virtual/maya yang merupakan hasil rekayasa computer.
Dalam suatu satuan pendidikan data bisa merupakan jumlah siswa, jumlah jam pelajaran, jumlah SKS, jumlah tenaga pendidikan dan tenaga kependidikan, jumlah inventaris sarana dan prasarana dan lain-lain. Ketiuka data ini diproses, data tersebut menjadi informasi. Sebagai contoh, ketika jumlah siswa dijadikan dasar dalam pentuan dana BOS, maka disuatu sekolah dasar X memiliki jumlah 250 siswa, maka dana BOS yang akan diterima sekolah adalah 250 dikalikan dengtan Rp. 20.000,- misalkan maka sekolah akan menerima dana BOS sejumlah Rp.5000.000.
2.      Informasi
Informasi, data harus dibedakan dari informasi, dan perbedaan ini jelas serta penting untuk diketahui. Informasi diartikan sebagai hasil pengolahan data yang digunakan untuk suatu keperluan, sehingga penerimanya akan mendapat rangsangan untuk melakukan tindakan. Data adalah fakta yang jelas lingkup, tempat dan waktunya. Data diperoleh dari sumber data primer atau sekunder dalam bentuk berita tertulis atau sinyal elektronis. Data adalah fakta dan angka yang tidak sedang digunakan pada proses keputusan, dan biasanya berbentuk catatan historis yang dicatat dan diarsipkan tanpa maksud untuk segera diambil kembali untuk pengambilan keputusan. Sebagai contoh dapat berupa sebuah dokumen penunjuang, buku besar, dan sebagainya.
Informasi terdiri dari data yang telah diambil kembali, diolah, atau sebaliknya digunakan untuk tujuan ionformasi atau kesimpulan, argumentasi, atau sebagai dasar untuk permalan atau pengambilan keputusan.
Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebihg berguna dan lebih berarti nbagi yang menerimanya. Jadi informasi merupakan hasil dari pengolahan data, akan tetapi tidak semua hasil dari pengolahan tersebut bisa menjadi informasi, hasil pengolahan data yang tidak memeberikan makna serta tidak bermanfaat bagi seseorang bykanlah sebuah informasi bagi orang tersebut. Dari uraian tentang informasi ini ada tiga hal penting yang harus diperhatka yaitu:
a.     Informasi merupakan hasil pengolahan data
b.    Memberikan makna atau arti
c.     Berguna atau bermanfaat
Sistem informasi, menurut Leitel dan Davis dalam bukunya “Accounting information system” mendefinisikan bahwa:
Sistem informasi adalah suatu sistem dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan-kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu denga laporan-laporan yang diperlukan.
Definisi yang umum, sistem informasi diartikan sebagai suatu sistem dalam suatu organisasi yang mengolah data menjadi bentuk yang lebih berguna untuk mencapai suatu tujuan.
3.      Kaitan Data dan Informasi
Dalam pengembangan sistem informasi orang banyak terjebak dalam situasi dimana mereka mengumpulakan data terlebih dahulu tanpa tau informasi apa yang diperlukan. Melihat masalah ini tidak berbeda hanya seperti kita mau masak. Apakah kalau kita mau membuat sesuatu atau memasak kita menyiapkan terlebih dahulu bahannya tanpa tahu bagaimana cara memasak dan mau masak apa? Atau sebaliknya? Kita harus tahu bagaimana cara memasak dan masakan apa yang kita inginkan saat ini, baru dicari  bahannya. Inilah yang benar.
Dalam menghasilkan informasi kita terlebih dahulu harus tahu informasi apa yang diperlukan selanjutnya kita harus tahu bagaimana mengolah suatu data menjadi informasi. Masalah inilah yang paling penting untuk disadari bahwa menetukan kebutuhan informasi apa yang harus disajikan bukan pekerjaan mudah. Kalau informasi yang diperlukan sudah ditentukan dengan baik dan tidak ada masalh dibidang pengolahan maka selanjutnya kita baru menetukan data apa yang harus disediakan.
Definisi bahwa informasi merupakan hasil pengolahan data mengasilkan pemikiran lain. Apakah suatu proses hasil pengolahannya terjadi satu kali? Bagaimana kalau setelah diproses, diperoses lagi? Apakah informasi hasil pengolahan yang diolah kembali tetap merupakan informasi atau menjadi data?
Untuk lebih jelasnya keterkaitan antara data dan informasi dapat dilihat pada gambar berikut

data

Proses


info


Proses


info

 


Dari gambar diatas bisa ditarik kesimpulan bahwa pada saat tertentu data dan informasi berbeda. Tetapi pada saat yang lain sesuatu yang telah menjadi informasi mungkin menjadi data pada pengolahan selanjutnya, atau sesuatu yang menjadi informasi bagi si A, bagi si B mungkin merupakan data yang harus diolah lebih lanjut guna menghasilkan informasi.
4.      Siklus informasi
Data merupakan bentuk yang masih mentah, belum dapat bercerita banyak, sehingga perlu diolah lebih lanjut. Dan diolah melalui suatu model untuk dihasilkan informasi. Data dapat berbentuk symbol-simbol semacam huruf-huruf atau alphabet, angka-angka, bntuk-bentuk suara, sinyal-sinyal, gambar-gambar, dan sebaginya.

Input
86 F

Proses
C=5/9 (F-32)

Output
30 C
 




Data yang diolah suatu model menjadi informasi, penerima kemudian menerima informasi tersebut, membuat suatu keputusan dan melakukan tindakan yang lain yang akan membuat sejumlah data kembali. Data tersebut akan di tangkap sebagai input, diproses kembali
Lewat suatu model dan seterusnya membentuk suatu siklus. Siklus ini oleh John Burch disebut dengsn siklus informasi (information cycle) atau ada yang menyebutnya dengan istilah siklus pengolahan data (data processing cycles).



Proses
(Model)

Dasar
Data

Input
(data)

Data
(Ditangkap)

Hasil
Tindakan

Keputusan Tindakan


Penerima

Output
(Information)
 












5.      Mutu Informasi
      Mutu dari suatu informasi tergantung dari tiga hal, yaitu informasi harus akurat, tepat pada waktunya dan relevan.
Informasi yang berkualitas menurut Mc Leod memiliki cirri-ciri:
a.    Akurat, artinya informasi harus mencerminkan keadaa yang sebenarnya. Pengujian terhadap hal ini biasanya dilakukan melalui pengujian yang dilakukan oleh dua orang atau lebih yang berbeda dan apabila hasil pengujian tersebut menghasilkan hasil yang sama maka informasi tersebut dianggap akurat.
b.   Tepat waktu, artinya informasi itu harus tersedia atau ada pada saat informasi tersebut diperlukan.
c.    Relevan, artinya informasi yang diberikan harus sesuai dengan yang dibutuhkan. Kalau kebutuhan informasi ini untuk suatu organisasi maka informasi tersebut harus sesuai dengan kebutuhan informasi diberbagai tingkatan dan bagian yang ada dalam organisasi tersebut.
d.   Lengkap, artinya informasi harus diberikan secara lengkap. Misalnya, informasi tentang tenaga pendidik tidak ada nomer induk pegawainya atau tidak ada data mata pelajarn yang diampunnya.
e.    Efektifitas, artinya informasi harus sesuai dengan kebutuhan pemakai dalam mendukung suatu proses transaksi organisasi, termasuk didlamnya informasi tersebut harus disajikan dalam waktu yang tepat, format yang tepat sehingga mudah dipahami, konsisten dengan format sebelumnya, isinya sesuai dengan kebutuhan saat ini dan lengkap dan sesuai dengan kebutuhan dan ketentuan.
f.     Efesiensi, artinya informasi dihasilkan memalui penggunaan sumber daya yang optimal.
g.    Confedensial, artinya memperhatikan proteksi atau perlindungan terhadap informasi sensitive dari pihak yang tidak berwenang.
h.   Integritas, artinya informasi yang dihasilkan harus merupakan hasil pengolahan data yang terpadu berdasarkan aturan-aturan yang berlaku.
i.      Ketersediaan, artinya informasi yang diperlukan harus selalu tersedia kapanpun saat diperlukan. Untuk itu diperlukan pengamanan  terhadap sumberdaya informasi.
j.     Kepatuhan, artinya informasi yang dihasilkan harus patuh terhadap undang-undang atau norma serta memiliki tanggung jawab, baik terhadap pihak internal maupun pihak eksternal organisasi.
k.   Kebenaran, artinya informasi telah disajikan oleh sistem informasi dengan benar dan dapat dipercya sehingga dapat digunakan oleh manajement untuk mengoperasikan organisasi.
6.      Nilai informasi
      Suatu informasi di katakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif di bandingkan dengan biaya mendapatkannya. Kegunaan informasi adalah untuk mengurangi hal ketidak pastian di dalam proses pengambilan keputusan tentang suatu keadaan.
7.      Konsep dasar sistem informasi
      Sistem informasi dapat di definisikan sebagai suatu sistem di dalam suatu organisasi yang merupakan kombinasi dari orang-orang, fasilitas, tekhnologi, media, prosedur-prosedur dan pengendalian yang di tujukan untuk mendapatkan jalur komunikasi penting, memproses tipe transaksi rutin tertentu, memberi sinyal kepada manajemen dan yang lainnya terhadap peristiwa internal dan eksternal yang penting dan menyediakan suatu dasar informasi untuk pengambilan keputusan.
      Davis, (1999:31) mengatakan bahwa ciri-ciri informasi dalam lingkup sistem informasi manajemen sebagai berikut:
a.       Benar atau salah. Ini dapat berhubungan dengan realita atau tidak. Bila penerima informasi yang salah mempercayainya, akibatnya sama dengan benar.
b.      Baru. Informasi dapat sama sekali baru dan segar bagi penerimanya.
c.       Tambahan. Informasi dapat memperbaharui atau memberikan tambahan baru pada informasi yang sudah ada.
d.      Korektif. Informasi dapat menjadi suatu koreksi atas informasi salah atau palsu.
e.       Penegas. Informasi dapat mempertegas informasi yang sudah ada. Ini sangat berguna karena mengakibatkan persepsi penerima atas kebenaran informasi tersebut.
      Sondang P. Siagian, (1990: 30) memberikan cirri khas informasi, yaitu dihubungkannya informasi-informasi itu dengan kegiatan-kegiatan perorangan, perusahaan, organisasi social, dan kegiatan-kegiatan pemerintah. Berdasarkan cirri khas trsebut diperoleh pengertian bahwa suatu informasi akan berarti jika sudah berhubungan dengan personal atau organisasi tertentu.
      Murdick, (1997-30) mengatakan bahwa ada 6 karakteristik dari jenis informasi yang paling tepat dalam penggunaannnya dalam computer, yaitu sebagai berikut:
a.    Kecepatan, alat computer sangat besar nilainya apabila diperlukan kecepatan dalam pengolahan data.
b.    Kuantitas, data dalam volume yang besar dapat diproses dengan cepat.
c.    Repetitive, data dalam volume yang besar dapat diproses dengan sangat cepat.
d.   Kompleksitas, masalah-masalah dengan bermacam-macam variable yang saling berinteraksi, dapat diselesaikan dengan cepat dan tepat.
e.    Input yang pasti, computer membutuhkan input yanhg pasti intuisi dan pertimbangan bukanlah atribut dari perangkat keras.
f.     Output yang akurat, hasil yang sangat akurat dapat diperoleh, dan hal ini tidak dipengaruhi oleh rasa kebosanan dan kelemahan.
     Dengan memperhatikan karakteristik-karakteristik informasi sebagaimana tersebut diatas maka dapat disimpulkan bahwa informasi yang berbasis computer memiliki banyak keunggulan antara lain: kecepatan, kuantitas, repetitive, kompleksitas, akurasi yang tinggi, dan lain-lain, serta sangat mendukung perkembangan suatu organisasi.
     Onong Uchjana Effendi (19989: 81-84) mengatakn informasi dapat diklasifikasikan menjadi tiga macam dalam ruang lingkup manajement. Adapun jenis-jenis informasi tersebut diantaranya sebagai berikut:
a.    Informasi berdasarkan persyaratan, yaitu suatu informasi harus memenuhi persyaratan sebagimana ditentukan oleh seorang pemimpin dalam rangka pengambilan keputusan yang harus segera dilakukan. Informasi berdasarkan peryaratan ini dapay dibagi menjadi tiga yaitu
1)   Informasi yang tepat waktu, yaitu harus sampai pada pimpinan sebelum pengambilan keputusan
2)   Informasi yang relevan, yaitu informasi yang berharga untuk suatu pengambilan keputusan
3)   Informasi yang dapat dipercaya, yaitu suatu informasi yang harus dapat dipercaya dalam manajement.
b.    Informasi berdasarkan dimensi waktu. Informasi yang berdasarkan dimensi waktu dapat diklasifikasikan menjadi dua yaitu
1)   Informasi masa lalu
2)   Informasi masa kini
c.    Informasi berdasarkan sasaran, yaityu informasi yang ditunjukkan pada seseorang atau sekelompok orang, baik yang terdapat diorganisasi maupun diluar organisasi. Informasi jenis ini dapat diklasifikasikan menjadi dua yaitu
1)   Informasi individual, yaitu informasi yang diyujukan kepada seseorang yang mempunyai fungsi sebagai pembuat kebijakan dan pengambilan keputusan.
2)   Informasi komunitas, yaitu informasi yang diyujukan kepada masyarakat diluyar organisasi.
                        Tahapan-tahapan penanganan informasi sebagaimana tersebut diatas dapat dijelaskan sebagai berikut.
a.       Penciptaan informasi, dalam pencipotaan informasi harus memperhatikan identifikasi dan penggalian sumber-sumber yang tepat dan relevan, sehingga data yang diperoleh bermutu tinggi.
b.      Pemeliharaan saluran informasi, saluran informasi ini dapat berupa: (1) saluran melalui kimunikasi lisan, (2) saluran dengan menggunakan tukisan, (3) computer pada satuan-satuan kerja dalam organisasi yang online dengan computer utama (mainframe), (4) saluran telepon.
c.       Seleksi dan transmisi informasi, informasi yang dimiliki suatu organisasi perlu diselksi oleh pemakai informasi, karena tidk semua satuan kerja dan setiap orang membutuhkan informasin yang sama.
d.      Penerimaan informasi secara selektif, seleksi terhadap informasi perlu dilakukian supaya: (1) hanya inform,asi yang relevan dengan misi, fungsi, dan tugas yang diambilnya, (2) biaya transmisi dapat ditekan serendah mungkin, dan (3) pengguna tidak memikul beban pemeliharan yang sesungguhnya tidak diperlukan.
e.       Penyimpanan informasi, kegiatan penyimpanan informasi, sangat prnting karena pengalaman menunjukkan bahwea tidak semua informasi yang dimiliki digunakjan dengan segera.
f.       Penggunaan informasi, penggunaan informasi sudah menyeluruh pada semua aspek kehodupan, baik pada tingkat individu, kemolpok, dan organisasi.
g.      Penilaian keritis dan sistem umpan balik, diperlukan suatu penilaian yang kritis terhadpa sistem informasi sehingga dapat berkembang sistem tersebut. Sasaran penialaian antara lain
1)   Validitas informasi yang diterima
2)   Signifikan informasi tersebut
3)   Kegunaan spesifiknya, termasuk mendukung proses pengambulan keputusan
4)   Hubungan informasi tersebut dengan informasi lain
B.     Manfaat Informasi dan Sistem Informasi Dalam Organisasi Dan Pembelajaran
Menurut Oetomo (2002) manfaat pembangunan sistem informasi dapat disimak sebagi berikut.
1.         Integrasi data dan informasi
Pembangunan sistem informasi, apalagi berbasis jaringa computer, memungkinkan organisasi untuk mengintegrasikan data, baik berupa data setup maupun data transaksi yang dilakukan dari berbagai terminal dalam lingkungan jaringan tersebut.
2.         Sistem Pengorganisasian Data
Duplikasi data sering mengakibatkan inkonsistensi data, artinya perubahan terhadap data yang satu belum tentu akan diikuti dengan perubahan data duplikatnya. Misalnya, redudansi data akan terjadi bila departemen pemasaran mencartat data para agen. Sementara itu, departemen keuangan juga membuat catatan sendiri tentangt data para agen tersebut sehingga ketika terjadi perubahan data agen pada departemen pemasaran, belum tentu akan diikuti oleh departemen keuangan.
3.         Meningaktkan Kecepatan dan Keakuratan Penyusunan Laporan Manajerial
Tuntutan akan ketersedian laporan manajerial yang standar akan sering amengakibatkan tekanan psikologis yang sangat tinggi bagi para manajer lini tengah. Hal itu terjadi, karena mereka harus mengumpulkan semjua data yang ada, menganalisa dan mengolah dengan prosedur yang telah ditentukan, dan kemudian menyusun menjadi nsebuah laporan manajerial.
Sistem informasi ini akan membantu para manajer dalam menghasilkan laporan. Disatu sisi sistem informasi ini memudahkan mereka, tetapi disisi lain akan menjadi ancaman akan keberlangsungan peran mereka dalam jangka panjang jika mereka tidak mereposisi peran mereka setelah semua pekerjaan diambil alih oleh sistem informasi.
4.         Meningkatkan Kualitas Produk dan Kecepatan Layanan Konsumen
Dalam lingkungan persaingan antara organisasi factor-faktor yang menentukan keunggulan satu dari yang lainnya, antara lain kualitas produk dan keputusa yang lebih baik, kecepatan layanan, dan harga yang murah.
5.         Meningkatkan citra organisasi
Pembangunan sistem informasi akan meningkatkan citra organisasi dari sudut pandangan anggota maupun pihak external organisasi. Layanan konsumen akan sangat cepat dilakukan, sementara staf juga cukup ringan dalam memperoleh ribuan transaksi yang terjadi.
Kepercayaan masyarakat akan lebih meningkat dan akan mengalirkan simpati yang cukup besar untuk mendorong tingkat pembelian produk dari organisasi tersebut.
Dalam bidang pendidikan, tekhnologi informasi dapat dimanfaatkan dalam kategori :
a.    Knowledge Management Tool
Dengan TI, kita dapat menyimpan pengetahuan manusia kedalam bentuk lain yang lebih kompak, efisien dan mudah dimanfaatkan.
b.    Learning Tool
TI dapat dimanfaatkan pula sebagai perangkat bantu pengajar untuk bebagai bidang studi.
c.    Bussines Manajemen Tool
Proses dan tugas keseharian disebuah lembaga kependidikan dapat menjadi lebih ringan dengan bantuan TI.
d.   Analysis/Calculation Tool
Pemanfaatan dibidang ini telah ada sejak awal lahirnya computer.









BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Informasi dapat didefinisikan sebagai hasil dari pengolahan data dalam suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya yang menggambarkan suatu kejadian yang nyata yang digunakan untuk pengambilan keputusan. informasi tergantung pada empat hal, yaitu: Akurat, berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak menyesatkan bagi orang yang menerima informasi tersebut. Tepat waktu, informasi yang diterima harus tepat pada waktunya, sebab informasi yang usang (terlambat) tidak mempunyai nilai yang baik, sehingga bila digunakan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan akan dapat berakibat fatal. Relevan, informasi harus mempunyai manfaat bagi si penerima, Misalnya informasi sebab-musabab kerusakan mesin produksi kepada akuntan perusahaan adalah kurang relevan dan akan lebih relevan bila ditujukan kepada ahli teknik perusahaan.







   
                     

DAFTAR PUSTAKA
Syathari, Rian Ahmad. Dan Suryadi. 2009. Sistem Informasi Manajemen Pendidikan. Bandung : PT SARANA PANCA KARYA NUSA
Indrayani, Evy dan Humdiana. 2005. Sistem Informasi Manajemen. Yogyakarta : GRAHA ILMUBAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Informasi dapat diibaratkan sebagai darah yang mengalir di dalam tubuh manusia, seperti halnya informasi di dalam sebuah perusahaan yang sangat penting untuk mendukung kelangsungan perkembangannya, sehingga terdapat alasan bahwa informasi sangat dibutuhkan bagi sebuah perusahaan. Akibat bila kurang mendapatkan informasi, dalam waktu tertentu perusahaan  akan mengalami ketidakmampuan mengontrol sumber daya, sehingga dalam  mengambil keputusan-keputusan strategis sangat terganggu, yang pada akhirnya akan mengalami kekalahan dalam bersaing dengan lingkungan pesaingnya. Disamping itu, sistem informasi yang dimiliki seringkali tidak dapat bekerja dengan baik. Masalah utamanya adalah bahwa sistem informasi tersebut terlalu banyak informasi yang tidak bermanfaat atau berarti (sistem terlalu banyak data). Memahami konsep dasar informasi adalah sangat penting  dalam mendesain sebuah sistem informasi yang efektif. Menyiapkan langkah atau metode dalam menyediakan informasi yang berkualitas adalah tujuan dalam mendesain sistem baru.
B.     Rumusan Masalah
1.      Apa definisi dari konsep dasar informasi dan sistem informasi ?
2.      Apa manfaat informasi dan sistem informasi dalam organisasi dan pembelajaran ?
C.    Tujuan Penulisan
1.      Untuk mengetahui dari konsep dasar informasi dan sistem informasi
2.      Untuk mengetahui manfaat informasi dan sistem informasi dalam organisasi dan pembelajaran


BAB II
PEMBAHASAN
A.    Konsep Dasar Informasi Dan Sistem Informasi
1.      Data
Informasi berasal dari data. Oleh karena itu, sebelum memahami informasi kita perlu tau arti data. Data merupakan bentuk jamak dari datum, yang berarti “kenyataan, catatan”. Menurut Gordon B Davis : data The Raw Material For Information, Is defined as groups of non randon symbols wich represent quantipies, action, things, etc. data is formet from carakter. These may be alphabetic, numeric, or special symbols such as*, $ and I. data is organized for processing purpose into data structures, file structures and data bases.
Data merupakan sumber informasi yang menggambarkan suatu kejadian (kumpulan fakta).
Data adalah fakta atau apapun yang dapat digunakan sebagai input dalam menghasilkan informasi. Data bisa berupa bahan untuk diskusi, pengambilan keputusan, perhitungan, atau pengukuran. Saat ini data tidak harus selalu dalm bentuk kumpulan huruf-huruf dalam bentuk kata atau kalimat, namun bisa juga dalam bentuk gambar diam dan bergerak, suara, baik dalam bentuk dua atau tiga dimensi. Bahkan sekarang mulai banyak berkembang data virtual/maya yang merupakan hasil rekayasa computer.
Dalam suatu satuan pendidikan data bisa merupakan jumlah siswa, jumlah jam pelajaran, jumlah SKS, jumlah tenaga pendidikan dan tenaga kependidikan, jumlah inventaris sarana dan prasarana dan lain-lain. Ketiuka data ini diproses, data tersebut menjadi informasi. Sebagai contoh, ketika jumlah siswa dijadikan dasar dalam pentuan dana BOS, maka disuatu sekolah dasar X memiliki jumlah 250 siswa, maka dana BOS yang akan diterima sekolah adalah 250 dikalikan dengtan Rp. 20.000,- misalkan maka sekolah akan menerima dana BOS sejumlah Rp.5000.000.
2.      Informasi
Informasi, data harus dibedakan dari informasi, dan perbedaan ini jelas serta penting untuk diketahui. Informasi diartikan sebagai hasil pengolahan data yang digunakan untuk suatu keperluan, sehingga penerimanya akan mendapat rangsangan untuk melakukan tindakan. Data adalah fakta yang jelas lingkup, tempat dan waktunya. Data diperoleh dari sumber data primer atau sekunder dalam bentuk berita tertulis atau sinyal elektronis. Data adalah fakta dan angka yang tidak sedang digunakan pada proses keputusan, dan biasanya berbentuk catatan historis yang dicatat dan diarsipkan tanpa maksud untuk segera diambil kembali untuk pengambilan keputusan. Sebagai contoh dapat berupa sebuah dokumen penunjuang, buku besar, dan sebagainya.
Informasi terdiri dari data yang telah diambil kembali, diolah, atau sebaliknya digunakan untuk tujuan ionformasi atau kesimpulan, argumentasi, atau sebagai dasar untuk permalan atau pengambilan keputusan.
Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebihg berguna dan lebih berarti nbagi yang menerimanya. Jadi informasi merupakan hasil dari pengolahan data, akan tetapi tidak semua hasil dari pengolahan tersebut bisa menjadi informasi, hasil pengolahan data yang tidak memeberikan makna serta tidak bermanfaat bagi seseorang bykanlah sebuah informasi bagi orang tersebut. Dari uraian tentang informasi ini ada tiga hal penting yang harus diperhatka yaitu:
a.     Informasi merupakan hasil pengolahan data
b.    Memberikan makna atau arti
c.     Berguna atau bermanfaat
Sistem informasi, menurut Leitel dan Davis dalam bukunya “Accounting information system” mendefinisikan bahwa:
Sistem informasi adalah suatu sistem dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan-kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu denga laporan-laporan yang diperlukan.
Definisi yang umum, sistem informasi diartikan sebagai suatu sistem dalam suatu organisasi yang mengolah data menjadi bentuk yang lebih berguna untuk mencapai suatu tujuan.
3.      Kaitan Data dan Informasi
Dalam pengembangan sistem informasi orang banyak terjebak dalam situasi dimana mereka mengumpulakan data terlebih dahulu tanpa tau informasi apa yang diperlukan. Melihat masalah ini tidak berbeda hanya seperti kita mau masak. Apakah kalau kita mau membuat sesuatu atau memasak kita menyiapkan terlebih dahulu bahannya tanpa tahu bagaimana cara memasak dan mau masak apa? Atau sebaliknya? Kita harus tahu bagaimana cara memasak dan masakan apa yang kita inginkan saat ini, baru dicari  bahannya. Inilah yang benar.
Dalam menghasilkan informasi kita terlebih dahulu harus tahu informasi apa yang diperlukan selanjutnya kita harus tahu bagaimana mengolah suatu data menjadi informasi. Masalah inilah yang paling penting untuk disadari bahwa menetukan kebutuhan informasi apa yang harus disajikan bukan pekerjaan mudah. Kalau informasi yang diperlukan sudah ditentukan dengan baik dan tidak ada masalh dibidang pengolahan maka selanjutnya kita baru menetukan data apa yang harus disediakan.
Definisi bahwa informasi merupakan hasil pengolahan data mengasilkan pemikiran lain. Apakah suatu proses hasil pengolahannya terjadi satu kali? Bagaimana kalau setelah diproses, diperoses lagi? Apakah informasi hasil pengolahan yang diolah kembali tetap merupakan informasi atau menjadi data?
Untuk lebih jelasnya keterkaitan antara data dan informasi dapat dilihat pada gambar berikut

data

Proses


info


Proses


info

 


Dari gambar diatas bisa ditarik kesimpulan bahwa pada saat tertentu data dan informasi berbeda. Tetapi pada saat yang lain sesuatu yang telah menjadi informasi mungkin menjadi data pada pengolahan selanjutnya, atau sesuatu yang menjadi informasi bagi si A, bagi si B mungkin merupakan data yang harus diolah lebih lanjut guna menghasilkan informasi.
4.      Siklus informasi
Data merupakan bentuk yang masih mentah, belum dapat bercerita banyak, sehingga perlu diolah lebih lanjut. Dan diolah melalui suatu model untuk dihasilkan informasi. Data dapat berbentuk symbol-simbol semacam huruf-huruf atau alphabet, angka-angka, bntuk-bentuk suara, sinyal-sinyal, gambar-gambar, dan sebaginya.

Input
86 F

Proses
C=5/9 (F-32)

Output
30 C
 




Data yang diolah suatu model menjadi informasi, penerima kemudian menerima informasi tersebut, membuat suatu keputusan dan melakukan tindakan yang lain yang akan membuat sejumlah data kembali. Data tersebut akan di tangkap sebagai input, diproses kembali
Lewat suatu model dan seterusnya membentuk suatu siklus. Siklus ini oleh John Burch disebut dengsn siklus informasi (information cycle) atau ada yang menyebutnya dengan istilah siklus pengolahan data (data processing cycles).



Proses
(Model)

Dasar
Data

Input
(data)

Data
(Ditangkap)

Hasil
Tindakan

Keputusan Tindakan


Penerima

Output
(Information)
 












5.      Mutu Informasi
      Mutu dari suatu informasi tergantung dari tiga hal, yaitu informasi harus akurat, tepat pada waktunya dan relevan.
Informasi yang berkualitas menurut Mc Leod memiliki cirri-ciri:
a.    Akurat, artinya informasi harus mencerminkan keadaa yang sebenarnya. Pengujian terhadap hal ini biasanya dilakukan melalui pengujian yang dilakukan oleh dua orang atau lebih yang berbeda dan apabila hasil pengujian tersebut menghasilkan hasil yang sama maka informasi tersebut dianggap akurat.
b.   Tepat waktu, artinya informasi itu harus tersedia atau ada pada saat informasi tersebut diperlukan.
c.    Relevan, artinya informasi yang diberikan harus sesuai dengan yang dibutuhkan. Kalau kebutuhan informasi ini untuk suatu organisasi maka informasi tersebut harus sesuai dengan kebutuhan informasi diberbagai tingkatan dan bagian yang ada dalam organisasi tersebut.
d.   Lengkap, artinya informasi harus diberikan secara lengkap. Misalnya, informasi tentang tenaga pendidik tidak ada nomer induk pegawainya atau tidak ada data mata pelajarn yang diampunnya.
e.    Efektifitas, artinya informasi harus sesuai dengan kebutuhan pemakai dalam mendukung suatu proses transaksi organisasi, termasuk didlamnya informasi tersebut harus disajikan dalam waktu yang tepat, format yang tepat sehingga mudah dipahami, konsisten dengan format sebelumnya, isinya sesuai dengan kebutuhan saat ini dan lengkap dan sesuai dengan kebutuhan dan ketentuan.
f.     Efesiensi, artinya informasi dihasilkan memalui penggunaan sumber daya yang optimal.
g.    Confedensial, artinya memperhatikan proteksi atau perlindungan terhadap informasi sensitive dari pihak yang tidak berwenang.
h.   Integritas, artinya informasi yang dihasilkan harus merupakan hasil pengolahan data yang terpadu berdasarkan aturan-aturan yang berlaku.
i.      Ketersediaan, artinya informasi yang diperlukan harus selalu tersedia kapanpun saat diperlukan. Untuk itu diperlukan pengamanan  terhadap sumberdaya informasi.
j.     Kepatuhan, artinya informasi yang dihasilkan harus patuh terhadap undang-undang atau norma serta memiliki tanggung jawab, baik terhadap pihak internal maupun pihak eksternal organisasi.
k.   Kebenaran, artinya informasi telah disajikan oleh sistem informasi dengan benar dan dapat dipercya sehingga dapat digunakan oleh manajement untuk mengoperasikan organisasi.
6.      Nilai informasi
      Suatu informasi di katakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif di bandingkan dengan biaya mendapatkannya. Kegunaan informasi adalah untuk mengurangi hal ketidak pastian di dalam proses pengambilan keputusan tentang suatu keadaan.
7.      Konsep dasar sistem informasi
      Sistem informasi dapat di definisikan sebagai suatu sistem di dalam suatu organisasi yang merupakan kombinasi dari orang-orang, fasilitas, tekhnologi, media, prosedur-prosedur dan pengendalian yang di tujukan untuk mendapatkan jalur komunikasi penting, memproses tipe transaksi rutin tertentu, memberi sinyal kepada manajemen dan yang lainnya terhadap peristiwa internal dan eksternal yang penting dan menyediakan suatu dasar informasi untuk pengambilan keputusan.
      Davis, (1999:31) mengatakan bahwa ciri-ciri informasi dalam lingkup sistem informasi manajemen sebagai berikut:
a.       Benar atau salah. Ini dapat berhubungan dengan realita atau tidak. Bila penerima informasi yang salah mempercayainya, akibatnya sama dengan benar.
b.      Baru. Informasi dapat sama sekali baru dan segar bagi penerimanya.
c.       Tambahan. Informasi dapat memperbaharui atau memberikan tambahan baru pada informasi yang sudah ada.
d.      Korektif. Informasi dapat menjadi suatu koreksi atas informasi salah atau palsu.
e.       Penegas. Informasi dapat mempertegas informasi yang sudah ada. Ini sangat berguna karena mengakibatkan persepsi penerima atas kebenaran informasi tersebut.
      Sondang P. Siagian, (1990: 30) memberikan cirri khas informasi, yaitu dihubungkannya informasi-informasi itu dengan kegiatan-kegiatan perorangan, perusahaan, organisasi social, dan kegiatan-kegiatan pemerintah. Berdasarkan cirri khas trsebut diperoleh pengertian bahwa suatu informasi akan berarti jika sudah berhubungan dengan personal atau organisasi tertentu.
      Murdick, (1997-30) mengatakan bahwa ada 6 karakteristik dari jenis informasi yang paling tepat dalam penggunaannnya dalam computer, yaitu sebagai berikut:
a.    Kecepatan, alat computer sangat besar nilainya apabila diperlukan kecepatan dalam pengolahan data.
b.    Kuantitas, data dalam volume yang besar dapat diproses dengan cepat.
c.    Repetitive, data dalam volume yang besar dapat diproses dengan sangat cepat.
d.   Kompleksitas, masalah-masalah dengan bermacam-macam variable yang saling berinteraksi, dapat diselesaikan dengan cepat dan tepat.
e.    Input yang pasti, computer membutuhkan input yanhg pasti intuisi dan pertimbangan bukanlah atribut dari perangkat keras.
f.     Output yang akurat, hasil yang sangat akurat dapat diperoleh, dan hal ini tidak dipengaruhi oleh rasa kebosanan dan kelemahan.
     Dengan memperhatikan karakteristik-karakteristik informasi sebagaimana tersebut diatas maka dapat disimpulkan bahwa informasi yang berbasis computer memiliki banyak keunggulan antara lain: kecepatan, kuantitas, repetitive, kompleksitas, akurasi yang tinggi, dan lain-lain, serta sangat mendukung perkembangan suatu organisasi.
     Onong Uchjana Effendi (19989: 81-84) mengatakn informasi dapat diklasifikasikan menjadi tiga macam dalam ruang lingkup manajement. Adapun jenis-jenis informasi tersebut diantaranya sebagai berikut:
a.    Informasi berdasarkan persyaratan, yaitu suatu informasi harus memenuhi persyaratan sebagimana ditentukan oleh seorang pemimpin dalam rangka pengambilan keputusan yang harus segera dilakukan. Informasi berdasarkan peryaratan ini dapay dibagi menjadi tiga yaitu
1)   Informasi yang tepat waktu, yaitu harus sampai pada pimpinan sebelum pengambilan keputusan
2)   Informasi yang relevan, yaitu informasi yang berharga untuk suatu pengambilan keputusan
3)   Informasi yang dapat dipercaya, yaitu suatu informasi yang harus dapat dipercaya dalam manajement.
b.    Informasi berdasarkan dimensi waktu. Informasi yang berdasarkan dimensi waktu dapat diklasifikasikan menjadi dua yaitu
1)   Informasi masa lalu
2)   Informasi masa kini
c.    Informasi berdasarkan sasaran, yaityu informasi yang ditunjukkan pada seseorang atau sekelompok orang, baik yang terdapat diorganisasi maupun diluar organisasi. Informasi jenis ini dapat diklasifikasikan menjadi dua yaitu
1)   Informasi individual, yaitu informasi yang diyujukan kepada seseorang yang mempunyai fungsi sebagai pembuat kebijakan dan pengambilan keputusan.
2)   Informasi komunitas, yaitu informasi yang diyujukan kepada masyarakat diluyar organisasi.
                        Tahapan-tahapan penanganan informasi sebagaimana tersebut diatas dapat dijelaskan sebagai berikut.
a.       Penciptaan informasi, dalam pencipotaan informasi harus memperhatikan identifikasi dan penggalian sumber-sumber yang tepat dan relevan, sehingga data yang diperoleh bermutu tinggi.
b.      Pemeliharaan saluran informasi, saluran informasi ini dapat berupa: (1) saluran melalui kimunikasi lisan, (2) saluran dengan menggunakan tukisan, (3) computer pada satuan-satuan kerja dalam organisasi yang online dengan computer utama (mainframe), (4) saluran telepon.
c.       Seleksi dan transmisi informasi, informasi yang dimiliki suatu organisasi perlu diselksi oleh pemakai informasi, karena tidk semua satuan kerja dan setiap orang membutuhkan informasin yang sama.
d.      Penerimaan informasi secara selektif, seleksi terhadap informasi perlu dilakukian supaya: (1) hanya inform,asi yang relevan dengan misi, fungsi, dan tugas yang diambilnya, (2) biaya transmisi dapat ditekan serendah mungkin, dan (3) pengguna tidak memikul beban pemeliharan yang sesungguhnya tidak diperlukan.
e.       Penyimpanan informasi, kegiatan penyimpanan informasi, sangat prnting karena pengalaman menunjukkan bahwea tidak semua informasi yang dimiliki digunakjan dengan segera.
f.       Penggunaan informasi, penggunaan informasi sudah menyeluruh pada semua aspek kehodupan, baik pada tingkat individu, kemolpok, dan organisasi.
g.      Penilaian keritis dan sistem umpan balik, diperlukan suatu penilaian yang kritis terhadpa sistem informasi sehingga dapat berkembang sistem tersebut. Sasaran penialaian antara lain
1)   Validitas informasi yang diterima
2)   Signifikan informasi tersebut
3)   Kegunaan spesifiknya, termasuk mendukung proses pengambulan keputusan
4)   Hubungan informasi tersebut dengan informasi lain
B.     Manfaat Informasi dan Sistem Informasi Dalam Organisasi Dan Pembelajaran
Menurut Oetomo (2002) manfaat pembangunan sistem informasi dapat disimak sebagi berikut.
1.         Integrasi data dan informasi
Pembangunan sistem informasi, apalagi berbasis jaringa computer, memungkinkan organisasi untuk mengintegrasikan data, baik berupa data setup maupun data transaksi yang dilakukan dari berbagai terminal dalam lingkungan jaringan tersebut.
2.         Sistem Pengorganisasian Data
Duplikasi data sering mengakibatkan inkonsistensi data, artinya perubahan terhadap data yang satu belum tentu akan diikuti dengan perubahan data duplikatnya. Misalnya, redudansi data akan terjadi bila departemen pemasaran mencartat data para agen. Sementara itu, departemen keuangan juga membuat catatan sendiri tentangt data para agen tersebut sehingga ketika terjadi perubahan data agen pada departemen pemasaran, belum tentu akan diikuti oleh departemen keuangan.
3.         Meningaktkan Kecepatan dan Keakuratan Penyusunan Laporan Manajerial
Tuntutan akan ketersedian laporan manajerial yang standar akan sering amengakibatkan tekanan psikologis yang sangat tinggi bagi para manajer lini tengah. Hal itu terjadi, karena mereka harus mengumpulkan semjua data yang ada, menganalisa dan mengolah dengan prosedur yang telah ditentukan, dan kemudian menyusun menjadi nsebuah laporan manajerial.
Sistem informasi ini akan membantu para manajer dalam menghasilkan laporan. Disatu sisi sistem informasi ini memudahkan mereka, tetapi disisi lain akan menjadi ancaman akan keberlangsungan peran mereka dalam jangka panjang jika mereka tidak mereposisi peran mereka setelah semua pekerjaan diambil alih oleh sistem informasi.
4.         Meningkatkan Kualitas Produk dan Kecepatan Layanan Konsumen
Dalam lingkungan persaingan antara organisasi factor-faktor yang menentukan keunggulan satu dari yang lainnya, antara lain kualitas produk dan keputusa yang lebih baik, kecepatan layanan, dan harga yang murah.
5.         Meningkatkan citra organisasi
Pembangunan sistem informasi akan meningkatkan citra organisasi dari sudut pandangan anggota maupun pihak external organisasi. Layanan konsumen akan sangat cepat dilakukan, sementara staf juga cukup ringan dalam memperoleh ribuan transaksi yang terjadi.
Kepercayaan masyarakat akan lebih meningkat dan akan mengalirkan simpati yang cukup besar untuk mendorong tingkat pembelian produk dari organisasi tersebut.
Dalam bidang pendidikan, tekhnologi informasi dapat dimanfaatkan dalam kategori :
a.    Knowledge Management Tool
Dengan TI, kita dapat menyimpan pengetahuan manusia kedalam bentuk lain yang lebih kompak, efisien dan mudah dimanfaatkan.
b.    Learning Tool
TI dapat dimanfaatkan pula sebagai perangkat bantu pengajar untuk bebagai bidang studi.
c.    Bussines Manajemen Tool
Proses dan tugas keseharian disebuah lembaga kependidikan dapat menjadi lebih ringan dengan bantuan TI.
d.   Analysis/Calculation Tool
Pemanfaatan dibidang ini telah ada sejak awal lahirnya computer.









BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Informasi dapat didefinisikan sebagai hasil dari pengolahan data dalam suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya yang menggambarkan suatu kejadian yang nyata yang digunakan untuk pengambilan keputusan. informasi tergantung pada empat hal, yaitu: Akurat, berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak menyesatkan bagi orang yang menerima informasi tersebut. Tepat waktu, informasi yang diterima harus tepat pada waktunya, sebab informasi yang usang (terlambat) tidak mempunyai nilai yang baik, sehingga bila digunakan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan akan dapat berakibat fatal. Relevan, informasi harus mempunyai manfaat bagi si penerima, Misalnya informasi sebab-musabab kerusakan mesin produksi kepada akuntan perusahaan adalah kurang relevan dan akan lebih relevan bila ditujukan kepada ahli teknik perusahaan.







   
                     

DAFTAR PUSTAKA
Syathari, Rian Ahmad. Dan Suryadi. 2009. Sistem Informasi Manajemen Pendidikan. Bandung : PT SARANA PANCA KARYA NUSA
Indrayani, Evy dan Humdiana. 2005. Sistem Informasi Manajemen. Yogyakarta : GRAHA ILMU

Tidak ada komentar:

Posting Komentar